PRAMUKA OASE: PERSERA – LATIHAN MASAK

Pada tanggal 23 sampai 24 Mei 2017 nanti, kami anak PRAMUKA OASE EKSPLORASI akan mengadakan PERSERA (PERkemahan SElasa RAbu). Jurnal ini adalah tugas dari PERSERA OASE, tapi sebelum aku memulai apa yang ingin aku jelaskan, aku ingin menulis sedikit tentang Pramuka OASE.

PEMBAGIAN REGU.

Saat hari pertama OASE, kami semua langsung diatur kelompoknya oleh Kak Andit, kakak pembina pramuka OASE. Oase kali ini sepertinya lebih fokus ke pramuka, hari pertama masuk aku sudah mendengar ada rencana ingin kemping atau trip entah kemana. 1 Regu terdiri dari 5 sampai 6 orang, aku melihat banyak wajah baru di OASE PRAMUKA kali ini, ada yang Siaga tetapi yang Penggalang juga gak kalah banyak, sepertinya regu OASE bakalan banyak dan ini akan seru dan ramai saat kemping.

Aku berkelompok dengan Kaysan, Fattah, Vyel, dan Hans. Saat di hari pertama kami disarankan langsung membuat nama regu dan yel-yel, untuk laki-laki bertemakan hewan dan perempuan bertemakan bunga. Awalnya nama reguku adalah Kutu, dan yel-yel yang kami bawa sangatlah luar biasa… (Standarnya :p), saking luar biasanya itu kami kebingungan mencari filosofinya, bahkan kami bingung kenapa memilih nama hewan segede upil itu.

Lalu nama regu kami sekarang adalah Bunglon, kami sudah membuat logonya, sudah mencetaknya di kain bendera saat proses belajar nyablon bareng di pertemuan OASE ke-3, pokoknya sudah mantap, fix, kami adalah regu Bunglon.

TUGAS SEBELUM KEMPING.

Seperti biasa, sebelum hari H kami semua mendapatkan tugas dan tantangan dari kakak-kakak pramuka. Tugas yang kami dapatkan yaitu:

  • Aktifitas Fisik selama 30 menit dari tanggal 4 s/d 17 Mei 2017.
  • Naik Angkutan Umum 2 kali.
  • Praktek memasak di rumah, lalu didokumentasikan (deadline 12 Mei).
  • Tabungan Uang untuk mengikuti PERSERA.

MASAK-MASAK.

Untuk beberapa tugas, aku sudah hampir menyelesaikan semuanya, dan semua tugas itu dikumpulkan pada tanggal 17 Mei namun untuk memasak pada tanggal 12 Mei, aku agak deg-degan karena rencana makan siang belum pernah aku praktekan! DUG DAG DUG DEG DAG DUG..

Jadi cerita proses ini sekaligus cerita hari ini aku membuatnya 😀 XP.

Rencana Menu:

  • Makan Malam: Telur Mata Sapi.
  • Sarapan: Roti tawar + Meses seres/Susu.
  • Makan Siang: Ayam Goreng/Ungkep.
  • Cemilan: Malkist Garry Keju.
  • Minuman: Air Putih Biasa.

Makan Malamku untuk PERSERA nanti adalah Telur Mata Sapi atau Telur Ceplok, aku pengennya masak di kempingnya, jujur saja aku suka dengan kuning telur yang belum mateng… apalagi kalau masih anget, HUAH! Menurutku itu enak banget, apalagi ada sensasi tersendiri saat ditusuk. Tapi menurutku bakal ngeri bawanya jika telur utuh bulat gitu, takut pecah, jadi aku putuskan nanti membawanya dalam keadaan matang dari rumah. Simple banget, cuman pecahin ke wajan, tunggu bentar, kasih garem secukupnya, balik, tunggu bentar, angkat, gigit, kenyang? Belum tentu :p.

Nah, untuk makan siang, tadi aku sempat panik karena berpas-pasan dengan deadline, gak bagus sih sebenarnya kayak gini, tapi tetap sempat bikin kok :D. Aku membeli ayam di pasar 1 kilo dan dipotong menjadi 10 seharga Rp.32.000, aku mengira nanti aku akan membeli bawang putih, bawang merah, lengkuas, merica, atau sejenisnya, tapi kakakku menyarankan untuk membeli yang langsung jadi, bumbu ayam goreng berserta daun jeruk.

Saat sampai rumah langsung eksekusi, karena belum pernah juga, kakakku membantu mengingatkan apa saja yang harus dilakukan, aku memanaskan wajan lalu membersihkan darah ayamnya dan membilasnya, setelah bersih langsung dimasukan ayamnya beserta daun jeruk dan bumbu ayam goreng yang kusebar rata, kata kakakku bumbunya itu kebanyakan, masih bisa dimanfaatkan untuk hal lain, kakakku bilang nanti akan dijadikan Nasi Kebuli.

Sekitar 20-25 menit kutinggal, ternyata ayamnya hampir gosong, hampir, hanya bumbunya saja, sisanya tidak, karena lupa untuk memasukan sedikit air dan apinya kegedean! Solusinya menambahkan air 100ml lalu ditinggal lagi dengan api sedang 15 menitan, dan tarrAaA! Ayam ungkep sudah jadi, hanya tinggal digoreng, tapi hasil dari diungkep udah enak banget, jadi aku langsung makan setelah ayam itu jadi, dan sisa bumbu tadi dicampur ke beras yang ingin dimasak, aku kepikiran untuk mencobanya di lokasi kemping nanti, tapi kayaknya bakalan ribet :p.

Kalau cemilan, aku akan membawa Malkist Garry Keju, cemilan favoritku ketika sedang galau ataupun sedih :’D. Dan untuk sarapan, aku hanya akan memakan Roti tawar ditaburi meses coklat dan susu, atau mungkin meses doang…

123
Proses pembuatan Roti tawar.
456
Proses singkat pembuatan Ayam Ungkep.

 

Mungkinkah membawa bekal makanan & bahan makanan tanpa menghasilkan sampah non-organik?
.
Iya, bisa. Aku akan membawa Roti, Malkist, dan Telur Mata Sapinya di Tupperware yang lumayan besar, tetapi untuk Ayam, aku akan memasukannya di plastik kiloan, karena takut jika 1 tupperware dengan yang lain akan menjadi bau, begitu juga dengan meses, tetapi aku tidak tahu untuk susu, sepertinya aku tidak akan membawanya karena itu hanya sebatas penambah kelezatan roti nanti.

Leave a comment